PERMAINAN EGRANG YANG TERLUPAKAN
Quote:
Quote:
Quote:
Permainan ini sudah tidak
asing lagi, mekipun di berbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda
beda. saat ini juga sudah mulai sulit di temukan, baik di desa maupun
di kota,
tetapi saat permainan ini mulai di kombinasikan dengan berbagai hal
sehingga dapat berdampingan dengan dunia yang di katakan modern ini.
yang akan di ulas kali ini permainan egrang yang ada di sulawesi tengah atau di kenal dengan nama tilako.
Permainan Egrang cukup terkenal di nusantara ini misanya di daerah
Sulawesi Tengah adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Di
sana ada satu suku bangsa yang bernama Kaili. Di kalangan mereka ada
satu jenis permainan yang disebut sebagai tilako (nama lain dari
permainan eggrang), yaitu sebuah permainan berjalan menggunakan alat
yang terbuat dari bambu dan pelepah sagu atau tempurung kelapa. Tilako
disamping nama sebuah permainan juga sekaligus nama alat yang digunakan
untuk permainan tersebut. Tilako itu sendiri merupakan gabungan dari dua
kata, yaitu “ti” dan “lako”. “Ti” adalah kata awalan yang menunjukkan
kata kerja dan “lako” secara harafiah berarti “langkah/jalan”. Dalam
permainan ini “tilako” adalah alat yang dipakai untuk melangkah atau
berjalan. Permainan ini dalam dialek Rai disebut kalempa yang juga
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “ka” dan “lempa”. “Ka” adalah
kata awalan yang menunjukkan kata kerja dan “lempa” berarti
“langkah”.Permainan ini ada juga yang mengenal dengan nama
jejangkungan.Cara memainkan permainan ini sebenarnya beragam ini
hanyalah salah satu dari banyak cara.
|
|
Quote:
Quote:
Pemain
Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak. Pada
umumnya permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki yang
berusia 7--13 tahun. Jumlah pemainnya 2--6 orang.
|
|
Quote:
Quote:
Tempat dan Peralatan Permainan
Permainan egrang ini tidak
membutuhkan tempat (lapangan) yang khusus. Ia dapat dimainkan di mana
saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di tepi pantai, di tanah lapang
atau di jalan. Luas arena permainan tilako ini hanya sepanjang 7--15
meter dan lebar sekitar 3-4 meter.
Peralatan yang digunakan adalah dua batang bambu bata (volo vatu) yang
relatif lurus dan sudah tua dengan panjang masing-masing antara 1,5-3
meter. Cara membuatnya adalah sebagai berikut. Mula-mula bambu dipotong
menjadi dua bagian yang panjangnya masing-masing sekitar 2½-3 meter.
Setelah itu, dipotong lagi bambu yang lain menjadi dua bagian dengan
ukuran masing-masing sekitar 20-30 cm untuk dijadikan pijakan kaki.
Selanjutnya, salah satu ruas bambu yang berukuran panjang dilubangi
untuk memasukkan bambu yang berukuran pendek. Setelah bambu untuk
pijakan kaki terpasang, maka bambu tersebut siap untuk digunakan.
|
|
Quote:
Quote:
Aturan Permainan
Aturan permainan egrang
dapat dibagi menjadi dua, yaitu perlombaan lari dan pertandingan untuk
saling menjatuhkan dengan cara saling memukulkan kaki-kaki bambu.
Perlombaan adu kecepatan biasanya dilakukan oleh anak-anak yang berusia
antara 7-11 tahun dengan jumlah 2--5 orang. Sedangkan, permainan untuk
saling menjatuhkan lawan biasanya dilakukan oleh anak-anak yang berusia
antara 11-13 tahun dengan menggunakan sistem kompetisi.
|
|
Quote:
Quote:
Jalannya Permainan
Apabila permainan hanya
berupa adu kecepatan (lomba lari), maka diawali dengan berdirinya 3-4
pemain di garis start sambil menaiki bambu masing-masing. Bagi anak-anak
yang kurang tinggi atau baru belajar bermain egrang, mereka dapat
menaikinya dari tempat yang agak tinggi atau menggunakan tangga dan baru
berjalan ke arah garis start. Apabila telah siap, orang lain yang tidak
ikut bermain akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan.
Mendengar aba-aba itu, para pemain akan berlari menuju garis finish.
Pemain yang lebih dahulu mencapai garis finish dinyatakan sebagai
pemenangnya.
Sedangkan, apabila permainan bertujuan untuk mengadu bambu masing-masing
pemain, maka diawali dengan pemilihan dua orang pemain yang dilakukan
secara musyawarah/mufakat. Setelah itu, mereka akan berdiri berhadapan.
Apabila telah siap, peserta lain yang belum mendapat giliran bermain
akan memberikan aba-aba untuk segera memulai permainan. Mendengar
aba-aba itu, kedua pemain akan mulai mengadukan bambu-bambu yang mereka
naiki. Pemain yang dapat menjatuhkan lawan dari bambu yang dinaikinya
dinyatakan sebagai pemenangnya.
|
|
Quote:
Quote:
Nilai Budaya
Nilai budaya yang
terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan
sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang
berusaha agar dapat mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari
proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalan yang memerlukan
keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan.
Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain
yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau
menerima kekalahan dengan lapang dada.
|
|
Quote:
Quote:
BEBERAPA GAMBAR DAN VIDEO PERMAINAN ENGGRANG
FOTO FOTO
No comments: